Sabtu, 12 november : Kompleks Pergudangan Taman Tekno, BSD
Beberapa hari sebelumnya, mama sudah dapet info Gramedia Big Sale dari medsos. Dan hari ini, kami berencana kesana. Setelah si kakak pulang sekolah, kami menunggu waktu sholat dhuhur terlebih dahulu. Setelah selesai sholat, kami pun bersiap-siap. Perjalanan ke Taman Tekno hanya membutuhkan waktu sekitar setengah jam dari rumah. Jam 12.30 Kami sampai. Dan bapak satpam mengingatkan bahwa harus sabar antri ya.
Dan ternyata benar, antrian mengular sampai ke jalan-jalan. Mekanisme belanjanya adalah, setiap jam ada 200an pengunjung yang dipersilahkan masuk, lalu bergantian ke 200 pengunjung berikutnya. Cuaca yang cukup panas tidak membuat antusiasme pengunjung surut, beberapa ada yang jajan minum dan makanan ringan di sekitar pergudangan. Setelah dua kloter antrian pengunjung di depan kami, akhirnya kami mendapat giliran masuk pukul 15.00 sore. Di dalam gudang, ada banyaak sekali buku. Silahkan dipilih sesuai selera, Gramedia mematok harga 5000 dan 10000 untuk semua buku. Rata-rata kalap memilih buku, dan membawa setidaknya 1 atau 2 tas plastik yang berisi 10an buku setiap plastiknya.
Kami juga menenteng dua tas plastik saat keluar, hasil bukunya ada di gambar, dengan total harga hanya 150.000 untuk semua buku itu. Yang paling senang tentu si kakak, karena dia paling hobi dengan buku cerita. Kalau dulu di SD, dia membaca buku KKPK, ketika masuk usia MTs, bacaan bukunya juga naik level, sekitar novel anak-anak. Semoga buku-buku yang dijual di Gramedia Big Sale membangkitkan semangat semua orang untuk lebih banyak membaca.
Monday, November 14, 2016
Wednesday, November 9, 2016
Wonderful Life
Late Post : 16 Oktober, Cinere Bellevue XXI
Beberapa hari yang lalu, mama papa sempat bertemu langsung dengan Ibu Amalia Prabowo dan Aqil, tokoh asli dari cerita film Wonderful Life dalam acara Happy Parenting di Gramedia Science Day. Karena penasaran, akhirnya kami berempat menonton film itu. Film yang dibintangi Atiqah Hasihoan dan Sinyo ini, yang ceritanya berdasarkan kisah nyata ini berhasil membuat kami berempat meneteskan air mata dan sekaligus tertawa dengan adegan-adegan lucunya. Emosi yang dimunculkan, kejadian-kejadian lucu yang dialami Aqil, petualangan yang seru dan semuanya, tata musiknya juga keren.
Kisah berawal dari Ibu Amalia, seorang CEO perusahaan besar yang berasal dari keluarga terpelajar, tiba-tiba mendapati anaknya yang bernama Aqil, divonis menderita Diseleksia. Aqil tidak bisa lancar membaca kata-kata, karena Aqil akan membaca dengan terbalik, semut dibaca tumes. Aqil divonis tidak akan bisa berprestasi dalam bidang akademik. Awalnya penolakan dilakukan oleh Ibu Amalia, beliau berusaha mendatangkan guru terbaik untuk Aqil. Tapi, setelah beberapa kali berkonsultasi dengan dokter, akhirnya Ibu Amalia memutuskan untuk melakukan perjalanan backpacker dengan Aqil. Mereka naik angkot, merasakan ramainya terminal, pasar dan hiking. Menurut dokter, dengan melakukan aktivitas tersebut, Aqil akan beradaptasi dengan lingkungan. Petulangan mereka akan terlihat jelas di film.
Dalam kehidupan nyata, Aqil melakukan terapi menggambar dan memang sedari kecil Aqil suka sekali dengan menggambar. Dan lambat laun, karya Aqil juga semakin banyak. Dari mulut ke mulut lukisan doodle art Aqil laris manis dan mendapat banyak apresiasi dan Aqil pun mulai dikenal banyak orang karena karyanya yang bagus. Ibu Amalia, memutuskan untuk resign dari pekerjaannya dan fokus mendampingi Aqil. Aqil yang sekarang jauh berbeda dengan yang dulu, Aqil sudah bisa tampil di depan umum dengan sangat baik dan berkomunikasi dengan sangat sopan. Kisah mereka yang menginspirasi akhirnya dibuat buku dan film. Ibu Amalia dan Aqil sangat senang untuk berbagi dan sharing tentang kisah mereka ke orang-orang, mereka melakukan perjalanan kota ke kota, baik di kota dekat maupun kota yang jauh dari Jakarta. Sungguh membuat pencerahan bagi semua orang, bahwa orang tua tidak harus memaksakan anak berprestasi dalam bidang akademik, anak kita juga harus kita dukung dan kita ajarkan untuk berprestasi dalam bidang lain, seni misalnya. Bahkan bidang seni saja banyak sekali jenisnya. Biarkan anak kita berkreasi sesuai minat dan bakat mereka.
Terima kasih Aqil, yang sudah mengajari kami hal yang luar biasa.
Beberapa hari yang lalu, mama papa sempat bertemu langsung dengan Ibu Amalia Prabowo dan Aqil, tokoh asli dari cerita film Wonderful Life dalam acara Happy Parenting di Gramedia Science Day. Karena penasaran, akhirnya kami berempat menonton film itu. Film yang dibintangi Atiqah Hasihoan dan Sinyo ini, yang ceritanya berdasarkan kisah nyata ini berhasil membuat kami berempat meneteskan air mata dan sekaligus tertawa dengan adegan-adegan lucunya. Emosi yang dimunculkan, kejadian-kejadian lucu yang dialami Aqil, petualangan yang seru dan semuanya, tata musiknya juga keren.
Kisah berawal dari Ibu Amalia, seorang CEO perusahaan besar yang berasal dari keluarga terpelajar, tiba-tiba mendapati anaknya yang bernama Aqil, divonis menderita Diseleksia. Aqil tidak bisa lancar membaca kata-kata, karena Aqil akan membaca dengan terbalik, semut dibaca tumes. Aqil divonis tidak akan bisa berprestasi dalam bidang akademik. Awalnya penolakan dilakukan oleh Ibu Amalia, beliau berusaha mendatangkan guru terbaik untuk Aqil. Tapi, setelah beberapa kali berkonsultasi dengan dokter, akhirnya Ibu Amalia memutuskan untuk melakukan perjalanan backpacker dengan Aqil. Mereka naik angkot, merasakan ramainya terminal, pasar dan hiking. Menurut dokter, dengan melakukan aktivitas tersebut, Aqil akan beradaptasi dengan lingkungan. Petulangan mereka akan terlihat jelas di film.
Dalam kehidupan nyata, Aqil melakukan terapi menggambar dan memang sedari kecil Aqil suka sekali dengan menggambar. Dan lambat laun, karya Aqil juga semakin banyak. Dari mulut ke mulut lukisan doodle art Aqil laris manis dan mendapat banyak apresiasi dan Aqil pun mulai dikenal banyak orang karena karyanya yang bagus. Ibu Amalia, memutuskan untuk resign dari pekerjaannya dan fokus mendampingi Aqil. Aqil yang sekarang jauh berbeda dengan yang dulu, Aqil sudah bisa tampil di depan umum dengan sangat baik dan berkomunikasi dengan sangat sopan. Kisah mereka yang menginspirasi akhirnya dibuat buku dan film. Ibu Amalia dan Aqil sangat senang untuk berbagi dan sharing tentang kisah mereka ke orang-orang, mereka melakukan perjalanan kota ke kota, baik di kota dekat maupun kota yang jauh dari Jakarta. Sungguh membuat pencerahan bagi semua orang, bahwa orang tua tidak harus memaksakan anak berprestasi dalam bidang akademik, anak kita juga harus kita dukung dan kita ajarkan untuk berprestasi dalam bidang lain, seni misalnya. Bahkan bidang seni saja banyak sekali jenisnya. Biarkan anak kita berkreasi sesuai minat dan bakat mereka.
Terima kasih Aqil, yang sudah mengajari kami hal yang luar biasa.
Tuesday, November 8, 2016
Late Post : Gramedia Science DAY 2016
01 Oktober, ICE BSD
Yoshi dan teman-teman perwakilan dari SDI Nurul Hidayah sejak jam 6.30 sudah berkumpul dan bersiap untuk mengikuti Gramedia Science Day 2016. Adek berangkat bareng teman-teman, sementara mama papa dan kakak menyusul ke lokasi agak siangan.
Acara dimulai dengan pendaftaran ulang, dan langsung diikuti dengan pembukaan acara.
Setelah itu, anak-anak dibagi ke dalam beberapa kelompok. Untuk setiap eksperimen science, setiap kelompok diberi waktu sekitar sejam. Peragaan yang mereka lewati antara lain mengeluarkan telur dari botol, membuat mobil sederhana dari balon, membuat lava gunung berapi, membuat bangunan dari sedotan. Eksperimen ini dihitung kecepetan dan juga ketepatan pengerjaan. Diselingi makan siang, eksperimen selesai sekitar jam 2.30 siang.
Sementara anak-anak melakukan eksperimen tersebut, orang tua yang hadir, bisa mengikuti Happy Parenting. Ada dua sessi untuk Happy parenting ini, yang pertama diisi oleh bapak Erbe Sentanu dan kedua diisi oleh Ibu Amalia Prabowo. Menurut mama semua sessi bagus isi dan materinya. Tapi yang paling berkesan adalah, sharing dari Ibu Amalia (Tokoh asli dari film 'Wonderful Life'). Ibu Amalia bercerita tentang anaknya Aqil, yang menderita Diseleksia. Semua kisah dan cerita beliau menyentuh dan tentu saja menginspirasi. Bagaimana perjuangan Ibu Amalia dan Aqil dalam melewati masa-masa sulit penerimaan tentang penyakit Aqil dan akhirnya, perjuangan yang panjang itu mereka lewati. Aqil pandai membuat Doodle Art dan kisah mereka dikisahkan dalam Film Wonderful Life tersebut.
Sore hari, saatnya anak-anak rileks sejenak melihat pertunjukan Cosplay dan menari-nari melepas semua ketegangan. DAn setelah itu, saatnya pengumuman pemenang. Mungkin adek dan teman-teman belum bisa menang dalam lomba ini, tapi mereka sangat bersenang-senang, karena intinya kita harus membuat anak kita berprinsip bahwa 'Science is Fun'. Di dalam acara, banyak juga booth dari Gramedia dan lain-lain yang menjual banyak buku dan barang-barang bagus lainnya. Sesudah sessi pengumuman dan foto-foto, acara hari ini kami akhiri dengan mendengarkan kesan-kesan dari Adek mengikuti kegiatan tersebut, dalam perjalanan pulang, Adek sangat antusias menceritakan semua eksperimen yang berhasil dia lakukan bersama teman-temannya. Semangat ya Dek. Terima Kasih untuk Bapak dan Ibu Guru serta wali murid yang sudah mengajak Yoshi dan teman-teman ke acara yag bagus ini ya.
Friday, November 4, 2016
Memulai Kembali
Setelah sekian lama vakum, akhirnya mulai menulis lagi.
Dan Kini, Usagi dan Kiyoshi sudah besar.
Mereka mulai memasuki umur yang mulai rentan dan sangat butuh orang tua sebagai pendamping dan sahabat. Semoga mama papa bisa selalu menjadi sahabat kalian ya.
Subscribe to:
Posts (Atom)