Selama ini, mama belum pernah ngedapatin dek agi menangis seperti itu, sampai-sampai mama ikut nangis juga, saking kasian liat dek agi kecapekkan nangis melulu. Dan mama bakal ngingat2 malam itu seumur hidup mama, malam dimana, kami harus tidur di mobil di depan rumah mbah demak, padahal kami baru datang dari jakarta. malam dimana dek agi nangis terus2 an, cuma tidur dua jam. dek agi cuma diam dan tak ada ceria2 nya.
Adalah hal yang meremukkan hati seorang ibu, mendapati anaknya seperti itu. mama mungkin termasuk ibu2 yang cengeng, tapi ibu mana sih tidak ikut nangis saat liat malaikat kecilnya menangis terus2an, diam dan tidak ada senyum sama sekali. wajah dek agi sempat terliat membiru karena kecapekkan nangis.
Alhamdulillahnya, kami bisa sama2 menjalani hal itu. dan Semoga ALLAH selalu memberi kekuatan dan ketabahan pada kami semua. Semoga dek agi selalu dalam Rahmat ALLAH, tumbuh besar menjadi anak yang sholehah, sehat, cerdas, pintar dan mandiri. amin.
Catatan :
- Dek agi belum bisa jalan, baru berani titahan sambil lari2.
- Secara emosi, dek agi sudah "dewasa". Bisa merespon semua perkataan dan pertanyaan orang lain dengan benar. bahkan perintah2 yang complicated pun
- Bisa makan dengan sendok sendiri dengan benar
- Mulai tertarik dengan sendal orang gede
- Sudah mulai makan nasi biasa dan pake sayur keluarga
- Geleng kepala kenceng2 bila menolak suatu ajakan atau penawaran orang lain
- Ikut bersih2 pake sapu/kemoceng, bisa menjemur bantal sendiri ke teras depan.(bantal di pegang tangan kanan, sambil dititah ama mama)
No comments:
Post a Comment